https://us.community.samsung.com/t5/user/viewprofilepage/user-id/14406244
https://www.theverge.com/users/sisukajr
https://experiment.com/users/ssisuka
https://www.kickstarter.com/profile/920970301
https://3dartistonline.com/user/sisuka
Namun, dengan membuat asumsi terbatas tentang kepercayaan pihak ketiga, protokol yang jauh lebih efisien dapat direalisasikan. Protokol untuk memilih kartu tanpa pengocokan dapat diadaptasi sehingga enkripsi ditangani oleh dua atau lebih server. Dengan asumsi bahwa server tidak berkolusi, protokol seperti itu aman.
Protokol dasar menggunakan dua server adalah sebagai berikut:
- Server S1 dan S2 mengenkripsi dan mengocok setumpuk kartu, dan menerbitkan komitmen yang tidak bisa ditempa untuk beberapa permutasi kartu terenkripsi kepada para pemain. Ini dapat dilakukan dengan salah satu dari beberapa protokol kriptografi yang dipahami dengan baik.
- Pemain menghitung angka acak independen dalam {0, ..., 51}, yang digabungkan untuk menghasilkan angka acak dalam {0, ..., 51}, seperti pada [GOL05]
- Angka acak digunakan sebagai indeks ke permutasi acak, pemain yang sesuai memperoleh "kepemilikan" kartu yang ditentukan, dan server mengirimkan kunci pemain itu untuk membaca nilai kartu.
Dalam protokol ini, server S1 dan S2 harus berkolusi jika ingin mempelajari nilai kartu apa pun. Lebih lanjut, karena para pemain akhirnya memutuskan kartu mana yang dibagikan, server yang tidak dapat dipercaya tidak dapat mempengaruhi permainan sejauh yang dimungkinkan dalam poker online tradisional . Skema ini dapat diperluas untuk memungkinkan lebih banyak server, (dan dengan demikian, peningkatan keamanan), cukup dengan memasukkan server tambahan dalam enkripsi awal. Akhirnya, langkah pertama dalam protokol dapat dilakukan secara offline, memungkinkan sejumlah besar "deck" yang diacak dan dienkripsi untuk dipra-komputasi dan di-cache, menghasilkan kinerja yang sangat baik dalam game.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar